Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/12/04 |
|
Kamis, 4 Desember 2008 Bacaan : Matius 18:21-35 Setahun : Galatia 4-6 Nas : Tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskannya hutangnya (Matius 18:27)
|
|
Pada suatu siang yang panas, saya pulang dari mengajar. Mulanya saya berencana naik angkot, tetapi tak ada yang lewat. Akhirnya saya memilih naik bajaj. Begitu saya turun, tukang bajaj meminta ongkos dua kali lipat dari biasa. Saya bersikeras membayar dengan harga biasa, tetapi ia juga bersikeras. Jadi saya mesti membayar Rp3.000,00 lebih mahal. Saya kesal karena merasa ditipu. Namun Tuhan mengingatkan, "Pantaskah kamu kesal karena uang Rp3.000,00?" Saya pikir rugi juga marah karena hal sepele. Namun, tak berhenti di situ. Tuhan mengingatkan saya lagi untuk mengampuni orang tadi. Dalam hati saya tidak terima, karena saya yang dirugikan. Orang itu juga tidak minta maaf. Apa saya mesti mengampuninya? Matius 18:21-35 mencatat pengajaran Yesus mengenai pengampunan. Seorang hamba tak mampu membayar utangnya yang besar kepada raja dan meminta waktu untuk melunasinya (ayat 26). Sang raja, dengan penuh belas kasihan membebaskan dan menghapus utangnya (ayat 27). Sayang, si hamba-yang sudah menerima belas kasihan, tidak menunjukkan belas kasihan pada sesamanya. Karena itu raja murka dan menghukumnya. Kita sebetulnya seperti hamba yang berutang banyak. Bapa tidak menuntut kita membayar utang dosa kita yang begitu besar. Dia justru membebaskan kita. Akan tetapi, kita kerap tidak menyadari pengampunan yang sudah kita terima. Kita masih sering tak mau mengampuni saat ada orang yang bersalah, menipu, dan menyakiti kita. Sekalipun orang lain tak pernah meminta maaf, ingatlah Allah sudah menyatakan belas kasih-Nya kepada kita. Mari tunjukkan belas kasih pula kepada orang lain -GS DOSA TERBESAR PUN SUDAH TUHAN HAPUSKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |