Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/12/02 |
|
Rabu, 2 Desember 1998 Bacaan : 1Petrus 5:5-11 Setahun : Galatia 4-6 Nas : Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum.... Lawanlah dia dengan iman yang teguh (1Petrus 5:8-9)
|
|
Pendeta Dale Kurtz tertawa terbahan-bahak sampai pinggangnya terasa sakit. Ia sedang mengamati seekor tupai yang frustrasi karena mencoba memanjat tiang besi penyangga tempat makanan burung. Tupai itu berulangkali berhasil memanjat hingga tengah tiang, tetapi kemudian perlahan-lahan merosot kr bawah. Ketika menceritakan kejadian itu, Kurtz menulis, "Tupai itu tidak tahu bahwa saya telah melumasi tiang tersebut!" Kurtz lalu mengungkapkan bahwa "melumasi tiang" adalah salah satu taktik Setan untuk merintangi orang Kristen dalam pendakian rohani mereka. "Pelumas" yang sering digunakannya adalah perasaan bangga, puas diri, dan mampu berdiri sendiri. Bayangkan, Setan pasti tertawa terbahak-bahak mengamati kita! Dalam pembacaan Alkitab hari ini, Petrus menuliskan empat hal yang akan menolong kita melanjutkan pendakian rohani kita tanpa tergelincir turun kembali: 1. Merendahkan diri seorang kepada yang lain (1Petrus 5:5). 2. Merendahkan diri pada Tuhan Yang Mahakuasa (ayat 6). 3. Menyerahkan segala kekuatiran pada Tuhan yang memelihara kita (ayat 7). 4. Mendisiplin diri dan berjaga-jaga (ayat 8). Keempat tindakan dan sikap ini akan memungkinkan kita melawan serangan Setan (ayat 9) dan mengizinkan kasih karunia Allah menguatkan kita dan mengokohkan iman kita (ayat 10). Setan ingin merintangi kita untuk bertumbuh dalam kehidupan rohani. Namun, dengan pertolongan Tuhan, kita akan dapat terus mendaki [JEY] UNTUK MENGHINDARI TRAGEDI DOSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |