Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/12/01 |
|
Kamis, 1 Desember 2016 Bacaan : Amsal 30:1-14 Setahun : Galatia 1-3 Nas : Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. (Amsal 30:8)
|
|
Suatu ketika saya pergi ke restoran yang menawarkan paket makan sepuasnya. Saya makan sebanyak-banyaknya sampai kekenyangan. Begitu kenyang, sampai saya hanya bisa duduk tak bergerak selama beberapa waktu dan berjuang keras untuk tidak muntah. Penelitian medis sendiri menemukan bahwa kebiasaan makan yang berlebihan akan mendatangkan banyak masalah kesehatan bagi tubuh kita. Sebaliknya, kita tahu betapa sengsaranya merasa kelaparan. Ketika perut berteriak meminta diisi, pikiran dan tubuh kita berpikir keras untuk memenuhi tuntutan itu. Jika situasi ini berlangsung terus-menerus, tubuh akan menjadi semakin kurus dan semakin memburuk hingga bisa berujung kepada kematian. Dari observasi tentang kelebihan dan kekurangan makan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa makan secukupnya adalah yang terbaik. Prinsip secukupnya ini juga berlaku bagi banyak hal dalam kehidupan kita. Inilah yang disampaikan oleh Agur bin Yake dalam perikop Alkitab kita hari ini. Hidup terlampau berlebihan membuat orang lupa akan kebergantungannya pada Tuhan. Sebaliknya, hidup kekurangan membuat orang melakukan hal-hal yang memalukan nama Tuhan. Karena itu, yang terbaik adalah yang secukupnya saja. Lalu bagaimana kalau kita diberkati secara berlebihan? Apakah kita harus menolaknya? Paulus mengajarkan agar kita berbagi dengan mereka yang berkekurangan (2 Kor. 8:13-14). Dengan demikian, baik yang berkelebihan maupun yang berkekurangan sama-sama mengalami kecukupan dan memuji Allah. --ALS/Renungan Harian BUKAN BERLEBIHAN ATAU BERKEKURANGAN,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |