Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/11/30 |
|
Jumat, 30 November 2001 Bacaan : 2 Korintus 11:16-30 Setahun : 2 Korintus 10-13 Nas : Jika aku harus bermegah, maka Aku akan bermegah atas kelemahanku (2 Korintus 11:30)
|
|
Beberapa tahun yang lalu harian The New York Times melaporkan bahwa coyote [sejenis anjing hutan] berkembang biak semakin banyak di Amerika Timur. Tetapi mereka mendapat sorotan yang berbeda-beda. Sebagian orang melihat mereka sebagai ancaman bagi binatang ternak dan menganggap mereka sebagai gangguan. Sebagian orang yang lain memandang bahwa coyote itu berguna. Seorang petani berkata, "Kami gembira dengan adanya mereka. Coyote-coyote itu membunuh tikus dan kelinci yang menggerogoti pohon-pohon kami." Sebagaimana orang-orang dapat melihat coyote sebagai teman sekaligus musuh, kita pun punya pilihan dalam memandang orang-orang yang bermulut tajam dan lingkungan yang bermusuhan dengan hidup kita. Kita tahu bahaya yang mereka timbulkan, tetapi tidakkah kita melihat bagaimana kita dapat menarik keuntungan dari kehadiran mereka? Kita dapat memutuskan untuk membiarkan ancaman itu membawa kita kepada Tuhan. Lalu, meskipun tampaknya ancaman itu bekerja melawan kita, pada kenyataannya justru bekerja demi kebaikan kita. Rasul Paulus melatih dirinya untuk memandang bahaya hidup sebagai kesempatan untuk menyatakan iman percayanya kepada Kristus. Dalam segala keadaan ia tetap dapat merasa "senang dan rela dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus" (2 Korintus 12:10). Bapa, tolonglah kami untuk melihat adanya kesempatan untuk bertumbuh manakala orang lain hanya melihat masalah-masalah-MRD II SAAT KITA TETAP MEMANDANG KRISTUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |