Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/29 |
|
Kamis, 29 November 2012 Bacaan : Kisah 10:24-48 Setahun : 1 Korintus 1-4 Nas : Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. (Kisah 10:34-35)
|
|
Saya tidak bisa melupakan hari itu. Pemimpin ibadah kami naik ke mimbar dengan mengenakan kerudung. Seolah membaca pikiran saya, ia bertanya apakah jemaat merasa terganggu dengan penampilannya. Ia mengingatkan kami bahwa bagi jemaat abad pertama, mengenakan kerudung adalah hal yang normal, tetapi karena kekristenan di Indonesia banyak dibawa misionaris barat, tradisinya jadi berbeda. Jemaat mula-mula pun awalnya sulit menerima orang yang berbeda dari mereka. Petrus, pemimpin jemaat mula-mula adalah contoh yang nyata. Tuhan harus memberikan penglihatan khusus sebanyak tiga kali untuk memantapkan Petrus melangkah ke rumah Kornelius (ayat 16). Bangsa Yahudi memang dipanggil Tuhan untuk memisahkan diri dari bangsa-bangsa yang jahat dan menyembah berhala (ayat 28). Namun, itu tidak berarti mereka juga harus menjauhi orang-orang dari bangsa mana pun yang sungguh-sungguh mencari Tuhan (ayat 35). Justru, kepada merekalah umat Tuhan harus bersaksi, memberitakan tentang Yesus Kristus yang ditentukan Allah untuk menghakimi dunia sekaligus memberikan pengampunan dosa (ayat 42-43). Petrus menyadari kekeliruannya yang telah memandang rendah kaum yang tidak mengikuti tradisi Yahudi (ayat 34). Periksalah hati kita saat melihat orang-orang yang beribadah kepada Tuhan dengan cara yang berbeda dengan kita. Apakah kita cenderung menjauh dan menjaga jarak? Apakah kita cenderung berpikir negatif dan menutup diri untuk berbicara tentang hal-hal rohani kepada mereka? Kristus adalah Tuhan bagi semua orang. Dia memanggil kita untuk menyatakan kasih-Nya kepada semua orang, termasuk mereka yang berbeda dengan kita. -- ITA MENJAGA JARAK DAN MENUTUP DIRI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |