Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/11/28 |
|
Rabu, 28 November 2018 Bacaan : Matius 26:6-13 Setahun : 2 Korintus 1-4 Nas : Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta. (Matius 26:6)
|
|
Leprafobia muncul lantaran stigma yang dilekatkan pada diri para penderita kusta. Orang lebih memilih memercayai mitos sehingga pandangan negatif dan perlakuan diskriminatif terhadap penderita kusta sulit untuk dihapuskan. Akibatnya, mereka tidak dapat menjalani kehidupan sosial yang wajar. Stigma terhadap penderita kusta telah berurat akar dalam masyarakat. Mitos tentang kusta sebagai penyakit terkutuk pun berkembang di tengah-tengah masyarakat Yahudi. Hal inilah yang menggerakkan hati Yesus untuk mematahkan mitos tersebut. Dia tak pernah menjaga jarak ketika harus berinteraksi dengan para penderita kusta. Tercatat dalam Alkitab, Yesus pernah menyembuhkan seorang penderita kusta di suatu kota (Mat. 8:1-4) dan sepuluh penderita kusta ketika dalam perjalanan ke Yerusalem (Luk. 17:11-19). Kehadiran Yesus di rumah Simon kian membuktikan kesungguhan hati-Nya untuk membongkar mitos yang telah memberi label negatif terhadap para penderita kusta. Bukan rahasia lagi kalau Simon adalah seorang penderita kusta sehingga sebutan "si kusta" (ay. 6) melekat di belakang namanya. Namun, keadaan Simon tak menyurutkan niat Yesus untuk menerima undangan makan malam di rumahnya. Teladan berharga telah Yesus tinggalkan bagi kita. Dia memperlihatkan betapa mitos telah memenjarakan para penderita kusta melalui stigma yang melukai harkat dan martabat mereka sebagai manusia. Dari situlah kita dapat bercermin pada usaha mulia Yesus untuk memanusiakan ciptaan-Nya. --EML/www.renunganharian.net SEORANG PENGIKUT KRISTUS SEJATI SELALU SIAP UNTUK MEMATAHKAN STIGMA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |