Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/11/27 |
|
Sabtu, 27 November 2010 Bacaan : Lukas 12:13-21 Setahun : Yehezkiel 30-32; 1 Petrus 4 Nas : Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan! (Ayub 1:21)
|
|
Ilusi adalah bayangan yang menipu. Disangka nyata, padahal tidak. Ada satu ilusi di hidup ini yang begitu dipercaya manusia. Yakni bahwa seakan-akan manusia bisa "punya" sesuatu. Bukankah manusia berjuang agar bisa "punya" ini dan itu? Jika belum "punya", ia ingin "punya". Jika sudah "punya", ia ingin "punya" lebih. Semua iklan menggelitik "rasa belum punya" kita. Orang yang dianugerahi talenta untuk berkarya, dibilang "punya" prestasi. Orang yang dikaruniai anak, mengaku "punya" anak. Orang kaya sering disebut "orang berpunya". Betulkah manusia bisa benar-benar "punya"? Perumpamaan Yesus menyingkap kebenaran, sekaligus membongkar kepalsuan (ilusi). Tokoh "orang kaya" ini menghidupi bayangan semu seolah-olah ia "punya". Ia dilukiskan sebagai orang yang berdialog dengan diri sendiri tentang topik "punya". Mulai dari posisi "belum punya" (ayat 17), "ingin punya" (ayat 18), sampai akhirnya membayangkan kalau "sudah punya" (ayat 19). Namun, akhir kisahnya tragis: jiwanya diambil, dan ia tak berdaya! Artinya, sebenarnya ia tak "punya" apa-apa. Apa yang ada padanya cuma titipan, karunia Allah. Termasuk jiwanya sendiri, ia tak ikut "punya".Berlagak "punya", saling menuntut "punyaku, bukan punyamu" adalah sumber sengketa, termasuk di antara saudara. Seperti orang yang meminta Yesus menjadi penengah soal warisan di awal perum-pamaan (ayat 13). Ilusi ini menyesatkan. Padahal Sang Empunya segala sesuatu adalah Tuhan. Kita hanya pengelola segala milik-Nya yang dipercayakan: waktu, tenaga, harta, talenta, keturunan. Ber-syukurlah atasnya. Bekerja keraslah untuknya. Berbagilah dengannya. Bertanggung jawablah kepada Pemiliknya -- PADKITA "DATANG" DAN "PERGI" TAK MEMBAWA APA-APA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |