PERBANDINGAN YANG MENOLONG

Ketika melakukan perjalanan untuk menjadi pembicara di Konferensi Alkitab di Malaysia, saya harus terbang selama 20 jam tanpa henti. Beberapa orang teman yang bersimpati kepada saya berkata: "Pasti melelahkan ya!" Namun saya tidak sepedapat dengan komentar mereka yang bermaksud baik itu. Selama penerbangan, saya merenungkan tentang betapa berat penderitaan para peziarah zaman dulu saat berlayar ke Amerika dengan kapal Mayflower, dan saya tak menemukan alasan untuk mengeluh saat ini.

Terkadang memang baik membandingkan keadaan kita dengan keadaan orang lain, terutama pada saat kita berpikir bahwa kita terlalu lelah untuk berusaha lebih keras dalam melayani Tuhan. Kita dapat melihat Rasul Paulus sebagai contoh. Ia bekerja siang dan malam membuat tenda untuk menghidupi dirinya supaya dapat terus memberitakan Injil kepada orang-orang Tesalonika (1Tesalonika 2:9).

Saat ini banyak pekerja muda yang membaktikan hidup mereka sepenuhnya untuk melaksanakan program-program kamp rohani. Para utusan Injil bekerja keras untuk mewartakan Injil di dunia. Para ibu sibuk berkorban untuk membantu sekolah-sekolah Alkitab di musim liburan. Tentu saja kita juga harus memelihara keseimbangan antara kerja dan istirahat. Namun bila kita bekerja terlampau keras untuk Allah, memang ada saatnya kita menjadi sangat lelah. Bahkan terlalu letih, sehingga menjelang tidur kita hanya mampu berdoa, "Tuhan, saya sangat lelah. Amin." Saya kira Allah akan tersenyum maklum dan memberikan istirahat malam yang nyenyak -HVL

SAAT PERJALANAN ANDA TERASA SANGAT MUDAH
ANDA MUNGKIN TENGAH MENUJU PADA KONDISI YANG BURUK