Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/11/25 |
|
Jumat, 25 November 2016 Bacaan : Matius 5:38-48 Setahun : 1 Korintus 5-9 Nas : Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:39)
|
|
Pernah beli martabak telur? Yang biasa atau yang istimewa? Harganya pasti berbeda. Tentu saja! Yang satu hanya telur dan sayur, yang lain telurnya banyak, sayur dan daging dalam porsi yang mantap. Itulah sebabnya ia disebut istimewa. Karena memang ada yang membedakan. Apakah kesaksian hidup kita juga istimewa? Kita sering kurang adil terhadap hukum Taurat dengan menganggapnya kurang baik. Misalnya, kita mengkritik ajaran "mata ganti mata dan gigi ganti gigi". Padahal, ini justru adil. Memang mengandung pembalasan, namun pembalasan yang adil, bukan? Kita malah sering melakukan yang lebih parah dari ini. Bila kita dipukul satu kali kita membalas dengan mengeroyok. Bila kita digosipkan dengan berbisik-bisik, kita balas dengan terang-terangan mengkampanyekan kebusukan si penggosip. Bila kita tertipu uang sejumlah tertentu, kita membalas dengan merugikan orang itu dalam jumlah yang berlipat. Lebih buruk, bukan? Di sinilah istimewanya ajaran Yesus. Berbeda. Taurat dan kita menuntut pembalasan, tetapi Yesus mengajarkan, "Bila ditampar pipi kananmu, berikanlah kepadanya pipi kirimu." Mengejutkan, bukan? Berbeda dari harapan si penampar. Mengapa? Karena Anda bertindak tidak lazim, tak terduga. Anda beraksi, bukan bereaksi. Anda bertindak dari kemerdekaan Anda, bukan mengikuti hukum secara buta. Inilah intisari pesan Yesus. Dengan demikian, orang lain yang berurusan dengan Anda akan berpikir lebih mendalam dan belajar sesuatu. Istimewa, bukan? --DKL/Renungan Harian HUKUM MANUSIA MENGAJARKAN PEMBALASAN DENDAM,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |