Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/11/23

Minggu, 23 November 1997

Bacaan   : 1Korintus 2
Setahun : 1Korintus 1-4
Nas       : Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu (Mazmur 56:4)

MENGUASAI RASA TAKUT

Seorang wanita muda yang tinggal di daerah rawan kejahatan sedang menunggu bis ketika seorang calon polisi mendekatinya dan bertanya, "Bisakah saya menunggu bersama-sama Anda?"

"Tidak perlu," jawab wanita itu. "Saya tidak takut."

"Hmm, saya yang takut," kata polisi itu. "Apakah Anda keberatan bila saya menunggu bersama-sama Anda?"

Rasul Paulus berterus terang kepada jemaat di Korintus. Ia mengakui ketakutan dan juga kelemahannya, bahkan kegentarannya (1 Korintus 2:3). Tetapi ia tidak melarikan diri dari semua itu. Ia menyatakan kebutuhannya kepada Tuhan dan bersandar kepada-Nya. Ia mengatakan bahwa perkataan dan pemberitaannya disampaikan dengan "keyakinan akan kekuatan Roh" (ayat 4). Dari situ tampak bahwa Paulus menyediakan banyak waktu untuk berdoa dan ia bergantung pada Allah ketika berada di kota yang penuh dengan kejahatan itu.

Mengakui bahwa kita merasa takut tidaklah berarti menunjukkan bahwa persekutuan kita dengan Allah terganggu atau ada sesuatu yang salah dengan hidup kita. Mengakui bahwa kita kuatir akan kematian, kuatir terserang penyakit kanker, kuatir bila kehabisan akal, atau kuatir tentang anak-anak yang mendatangkan kesusahan, itu semua merupakan sikap jujur terhadap perasaan kita. Untuk mengatasi ketakutan, langkah pertama adalah mengakuinya. Kemudian, kita harus membawanya kapada Allah dan terus hidup dalam ketaatan. Itulah satu-satunya cara untuk mengatasi ketakutan [DJD]


Press forward and fear not, though trials be near;
The Lord is our refuge, whom then shall we fear?
His staff is our comfort, our safeguard His rod;
Then let us be steadfast and trust in our God. -- Anon.

LAKUKANLAH SESUATU TERHADAP KETAKUTAN KITA --
DAN KETAKUTAN ITU PASTI AKAN MUSNAH -- Emerson

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org