Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/18 |
|
Senin, 18 November 2013 Bacaan : Lukas 7:36-50 Setahun : Kisah 26-28 Nas : Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak mengasihi. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia mengasihi. (Lukas 7:47)
|
|
Hananto menerima dua undangan pada hari yang sama. Yang satu untuk pernikahan anak tetangganya; yang lain untuk pernikahan anak atasannya. Ia memilih untuk datang ke pernikahan anak atasannya, dan hanya menitipkan kado untuk anak tetangganya. Kira-kira siapakah yang lebih dihormati Hananto? Atasannya, bukan? Melalui perumpamaan, Yesus secara tersirat membandingkan perbuatan kasih Simon orang Farisi dengan kasih perempuan "yang terkenal sebagai seorang berdosa" (ay. 37). Simon menyatakan kasih secara terbatas: mengundang Yesus makan, namun tidak memperlakukan-Nya sebagai tamu terhormat. Sebaliknya, perempuan itu mengungkapkan kasih secara tak terduga, melampaui kelaziman, dan dengan sepenuh hati. Ada orang yang mencurigainya sebagai sikap yang kurang ajar (ay. 39), namun Yesus menilainya sebagai kasih yang besar (ay. 47). Berbeda dari Hananto yang bisa jadi memilih berdasarkan pertimbangan karier, Simon dan perempuan itu memilih, menurut Yesus, berdasarkan kesadaran mereka masing-masing akan pengampunan yang telah mereka terima. Yang satu merasa dibebaskan dari utang lima ratus dinar; yang lain hanya lima puluh dinar (ay. 41). Kita berbuat kasih bukan untuk meraih keselamatan. Sebaliknya, kita berbuat kasih karena telah diselamatkan oleh penebusan Kristus. Pertanyaannya: Sejauh mana kita menghayati makna penebusan itu? Apakah kita menganggapnya sebagai pengampunan yang besar atau pengampunan yang kecil? Kita mirip dengan Simon si Farisi atau dengan perempuan itu? -- Arie Saptaji KITA BERBUAT KASIH BUKAN UNTUK MERAIH KESELAMATAN;
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |