Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/11/18 |
|
Jumat, 18 November 2005 Bacaan : Roma 8:18-25 Setahun : Galatia 4-6 Nas : Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin (Roma 8:22)
|
|
Sejak dulu bumi melontarkan keluhannya. Kadang kala keluhan itu lebih menyerupai teriak kesakitan, seperti seorang ibu yang sedang melahirkan. Rasul Paulus mengatakan bahwa "segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin" (Roma 8:22). Keluhan-keluhan ini acap kali muncul dalam bentuk gempa bumi, tanah longsor, badai, atau tsunami. Sebuah lagu yang diciptakan Sarah McLachlan berbicara mengenai ketidakstabilan ini dan akibat-akibat tragis yang kerap muncul sebagai akibat goncangan geologis. Salah satu baris lagu yang berjudul World on Fire ini memberikan suatu gambaran yang berhubungan dengan tragedi: "Aku melihat surga dan aku menemukan suatu panggilan; sesuatu yang dapat kulakukan untuk mengubah saat ini. Tetaplah tinggal di dekatku saat langit runtuh; aku tidak ingin ditinggalkan sendirian." Kita tidak sendirian dalam merindukan kembalinya Yesus, Juru Selamat kita. Saat kita menunggu, Dia selalu menemani kita. Seperti bumi, kita berseru dan meracau agar Allah membenahi banyak hal. Sebagai para pengikut-Nya kita dipanggil untuk menanti "dengan tekun" (ayat 25), walaupun berada di tengah ketidakpastian duniawi. Kelak semua ciptaan "akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah" (ayat 21). Yesus mengatakan bahwa Dia akan selalu menyertai kita "sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20). Dan kita dapat memercayai janji-Nya -DB YESUS MEMUNGKINKAN KELAHIRAN BARU KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |