Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/11/15 |
|
Kamis, 15 November 2007 Bacaan : Yeremia 17:1-8 Setahun : Yehezkiel 1-2; Ibrani 11:1-19 Nas : Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong (Mazmur 28:7)
|
|
Di awal karier saya sebagai editor di sebuah penerbit rohani, saya bertanggung jawab atas lini buku kategori "self-help" (menolong diri sendiri). Istilah itu mengganggu saya karena tampaknya bertentangan dengan pengertian kristiani secara keseluruhan. Gagasan menolong diri sendiri menjadi populer karena itu mendukung pendapat bahwa kita sendirilah yang memegang kendali, seperti dalam kata-kata puisi berjudul Invictus: "Aku adalah tuan atas nasibku; aku adalah kapten bagi jiwaku." Namun, sebenarnya tidaklah demikian! Akhirnya, sesuatu terjadi dan mengingatkan bahwa hidup ini sungguh di luar kendali kita, dan tidak ada buku berkategori "menolong diri sendiri" yang bisa membantu kita memperbaikinya. Syukurlah, orang-orang kristiani tak berurusan dengan menolong diri sendiri. Yang terjadi justru sebaliknya! Menjadi kristiani berarti menerima ketidakberdayaan kita dan mengakui ketergantungan total kita kepada Allah. "Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa," demikian kata Yesus (Yohanes 15:5). Bangsa Israel kuno selalu kesulitan untuk memercayai Allah dan lebih mengandalkan kekuatan manusia (Yeremia 17:5). Namun, sesudah mereka gagal, Tuhan bahkan berkata, "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!" (ayat 7). Ketika keadaan yang amat sulit atau godaan yang sangat kuat menimpa hidup kita dan mengingatkan kita akan ketidakberdayaan yang kita sandang, kita masih memiliki Allah yang berkuasa dan membela mereka yang percaya kepada-Nya -- JAL APA PUN YANG TIDAK BERAWAL DARI ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |