Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/11/12 |
|
Sabtu, 12 November 2011 Bacaan : Yohanes 21:20-25 Setahun : Kisah 5-7 Nas : Jawab Yesus, "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: Ikutlah Aku" (Yohanes 21:22)
|
|
Anak-anak muda di Jakarta akan menjuluki temannya kepo apabila temannya itu "selalu ingin tahu urusan orang lain". Rasa ingin tahu sebetulnya sangat positif, karena akan menolong seseorang untuk mencari lebih banyak pengetahuan. Akan tetapi, kalau rasa ingin tahu itu berlebihan maka dampaknya bisa negatif, karena mengganggu privasi orang lain. Penyakit kepo ini ternyata juga pernah menyerang Petrus. Ia ingin tahu mengenai kehidupan Yohanes di masa depan. Maka, Yesus menegur Petrus, sebab apa yang akan terjadi pada Yohanes sama sekali bukan urusan Petrus. Urusan Petrus adalah mengikut Yesus. Tuhan pasti peduli kepada Yohanes dan tahu apa yang terbaik baginya. Di sisi lain, Dia juga peduli terhadap Petrus, tetapi cara Yesus memperlakukan mereka masing-masing bisa berbeda, karena setiap pribadi punya keunikannya sendiri. Atas adanya perbedaan-perbedaan itu, Allah punya rencana dan kehendak sendiri bagi setiap orang yang percaya kepada Dia. Allah tidak berkewajiban memperlakukan kita sama seperti Dia memperlakukan orang lain. Dia tidak berkewajiban untuk memberkati kita dengan cara yang sama seperti Dia memberkati orang lain. Kita tak perlu meributkan atau merepotkan diri dengan hal itu. Itu sepenuhnya adalah kedaulatan dan wewenang Allah. Tugas kita hanya memastikan bahwa kita sendiri sudah atau sedang mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh. Apabila kita mengikut Dia dengan serius, kita tidak akan punya waktu untuk memikirkan bagaimana Dia memperlakukan orang-orang di sekitar kita. Itu bukanlah urusan kita. Mari pikirkan saja bagaimana kita dapat mengiring Dia makin dekat -- ENO MASING-MASING PRIBADI KITA UNIK ADANYA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |