Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/11/09 |
|
Selasa, 9 November 2004 Bacaan : Mazmur 23 Setahun : Yeremia 46-47; Ibrani 6 Nas : Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku (Mazmur 23:1)
|
|
Setiap orang pasti pernah merasa khawatir. Saya pun pernah menjadi seorang "tukang khawatir yang profesional". Setiap hari saya senantiasa asyik memikirkan semua kekhawatiran saya, satu demi satu. Suatu hari, saya harus menghadapi suatu tes kesehatan yang tidak mengenakkan, sehingga saya menjadi gelisah karena takut. Akhirnya saya memutuskan untuk menjalani tes itu dengan memusatkan pikiran pada tiga kata pertama dalam Mazmur 23: "Tuhan adalah gembalaku". Pola latihan meditasi ini tidak saja menenangkan diri saya, tetapi juga memberikan banyak pemahaman baru. Kemudian, ketika saya perlahan-lahan mulai merenungkan seluruh mazmur tersebut, Tuhan memberi saya lebih banyak pemahaman. Akhirnya, dalam berbagai konferensi, saya mampu membagikan apa yang Tuhan ajarkan kepada saya. Jika Anda mudah merasa khawatir, ada harapan juga bagi Anda! Rick Warren, penulis buku The Purpose-Driven Life, menulis: "Kekhawatiran adalah apabila Anda memikirkan sebuah masalah berulang-ulang. Akan tetapi apabila Anda merenungkan firman Allah berulang-ulang, itu berarti Anda bermeditasi. Maka jika Anda bisa merasa khawatir, berarti Anda pun bisa bermeditasi!" Semakin sering kita merenungkan firman Allah, kita semakin tidak perlu khawatir. Dalam Mazmur 23, Daud merenungkan Sang Gembala Agung, dan tidak merasa khawatir. Di kemudian hari, Allah memilih Daud untuk menggembalakan umat-Nya (Mazmur 78:70-72). Allah memakai orang-orang yang dengan jujur berkata, "Tuhan adalah gembalaku" -- Joanie Yoder SEMAKIN SERING KITA MERENUNGKAN FIRMAN ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |