Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/11/09 |
|
Sabtu, 9 November 2002 Bacaan : Kisah 26:12-29 Setahun : Yeremia 46-47; Ibrani 6 Nas : Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen! (Kisah 26:28)
|
|
Seorang ilmuwan Inggris bernama Thomas Huxley (1825-1895) sangat giat mendukung teori evolusi, sehingga ia mendapat sebutan "anjing buldognya Darwin". Sebagai seorang agnostik, ia percaya bahwa agama adalah takhayul yang berbahaya. Pada suatu hari Huxley bertanya kepada seorang kristiani yang sangat taat, "Apa arti imanmu bagimu?" Orang itu tahu kalau Huxley adalah orang yang skeptis. Ia diam sejenak, kemudian menjawab, "Anda sangat berpendidikan, dan Anda bisa menentang apa pun yang saya katakan." Huxley terus mendesaknya untuk menjelaskan mengapa ia menjadi seorang kristiani. Maka dengan tulus hati, orang itu menceritakan arti Yesus bagi dirinya. Huxley begitu tersentuh sehingga ia tidak mampu mendebatnya. Ia berkata dengan sungguh dan tulus, "Saya kagum akan iman Anda kepada Yesus." Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman di atas. Pertama, kita boleh saja menghargai pengetahuan, tetapi kita tahu bahwa pendidikan formal tidak seharusnya digunakan untuk menguji iman yang menyelamatkan dan mengubah hidup (Efesus 2:8,9). Kedua, sering kali kesaksian sederhana yang keluar dari lubuk hati lebih efektif daripada penjelasan ilmiah. Ketika Rasul Paulus berdiri di hadapan Raja Agripa, ia bercerita bagaimana Yesus telah mengubah hidupnya. Agripa sangat tersentuh mendengarnya (Kisah Para Rasul 26:28). Jangan ragu-ragu menceritakan kepada sesama akan arti Yesus bagi diri kita secara pribadi -- Vernon Grounds UNTUK BERSAKSI PADA SESAMA APA YANG DAPAT KRISTUS LAKUKAN,
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |