Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/11/07 |
|
Jumat, 7 November 2008 Bacaan : Markus 2:1-12 Setahun : Yohanes 8-10 Nas : Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap di atas Yesus; sesudah terbuka mereka menurunkan tikar, tempat orang lumpuh itu terbaring (Markus 2:4)
|
|
Ketika harga kedelai semakin tinggi di awal tahun 2008, seorang pengusaha melakukan langkah kreatif. Untuk menggantikan kedelai yang sangat mahal, ia mencoba mengolah singkong untuk membuat berbagai produk yang biasanya berbahan dasar kedelai. Sebuah langkah cerdas yang belum pernah dilakukannya. Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta, sang pengusaha berujar bahwa "kesulitan" yang menekan justru membuatnya kreatif. Kesulitan mengasah kreativitas. Tatkala Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar bahwa Dia ada di rumah (ayat 2). Begitu banyak orang datang ke situ, sehingga tidak ada lagi tempat. Yang datang bukan hanya orang-orang sehat, melainkan juga orang sakit, bahkan lumpuh (ayat 3). Dan, si orang lumpuh sangat perlu bertemu Yesus! Di sinilah timbul masalah. Sungguh tak mudah membawa seorang lumpuh untuk menembus kerumunan dan bertemu Yesus. Kesulitan yang muncul memaksa empat sahabat si lumpuh untuk berpikir dan mencari cara. Akhirnya, mereka menemukan cara terbaik-meski tak biasa-yang dapat menolong mereka mencapai tujuan. Mereka membuka atap dan menurunkan tilam tempat si lumpuh berbaring. Dalam kehidupan sehari-hari, acap kali kita menjumpai kesulitan. Semua jalan tampaknya tertutup. Gelap dan suram. Apa yang Anda lakukan? Marah? Tidak terima? Allah ingin kita bersikap cerdas saat menghadapi kesulitan. Allah ingin kita mengelola hidup ini dengan cara-cara yang kreatif. Allah dapat menolong kita menemukan cara-cara yang tak biasa, agar dapat mengatasi kesulitan teratasi. Percayalah bahwa Dia pasti memberi kita hikmat-Nya -MZ KESULITAN TAKKAN TERATASI JIKA KITA HANYA MENGELUH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |