Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/11/05 |
|
Jumat, 5 November 2010 Bacaan : Matius 11:28-30 Setahun : Yeremia 34-36; Ibrani 2 Nas : Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku... sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan (Matius 11:29,30 TB)
|
|
Sejak kematian suaminya, hari-hari Bu Ratna terasa hampa. Beban kesedihan dan kekhawatiran menekannya. Suatu hari Pendeta menawarinya ikut tim pelayanan kedukaan. "Mana bisa, Pak? Saya sendiri masih berduka, " keluhnya. Karena terus didorong, akhirnya ia mau bergabung. Lewat pelayanan itu, Bu Ratna menemui banyak orang yang berduka. Ketika berusaha menghibur mereka, dirinya pun terhibur. Beban pelayanan pun tumbuh, menggantikan beban kesedihannya. Tuhan Yesus mengundang semua yang berbeban berat datang kepada-Nya. Dia menjanjikan kelegaan, tetapi bukan dengan cara melepas semua beban mereka! Yesus mengganti beban dosa, kekhawatiran, dan kesedihan mereka dengan beban yang baru: beban pelayanan. "Pikullah kuk yang Kupasang, " ka-ta-Nya. Kuk adalah sebatang kayu lengkung yang dipasang pada tengkuk dua ekor kerbau untuk menarik beban. Kuk adalah lambang pelayanan. Kerbau yang memakai kuk tidak lagi bebas. Ia disetir oleh tuannya. Namun, kuk itu membuatnya bisa mengerti kehendak sang tuan. "Memikul kuk" berarti merelakan diri menjadi pekerja Kristus. Membiarkan Dia memakai kita menjadi alat-Nya. Hidup lantas jadi bermakna, sebab terarah sesuai maksud Tuhan. Hasilnya? Muncul kelegaan. Ketenangan karena yakin kita berjalan di rel Tuhan.Apakah beban dosa, kekhawatiran, dan beban-beban lain tengah mengimpit Anda? Jangan putus asa atau mengasihani diri. Datanglah kepada Yesus. Mintalah Dia menukar beban Anda dengan beban pelayanan. Pikullah kuk-Nya. Jadikan diri Anda saluran berkat-Nya. Hidup Anda tidak akan lagi sama. Semua berubah menjadi indah! -- JTIHIDUP MENJADI INDAH BUKAN KARENA TANPA BEBAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |