Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/11/02 |
|
Senin, 2 November 2009 Bacaan : Daniel 3:1-30 Setahun : Lukas 18-21 Nas : ... bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu (Daniel 3:18)
|
|
Untuk apa Anda beriman? "Supaya saya mengalami mukjizat Tuhan", "Supaya setiap kali berdoa, Tuhan mengabulkan doa saya", "Supaya Tuhan senantiasa menjaga dan melindungi saya dari bahaya", "Supaya kalau mati saya masuk surga." Ungkapan-ungkapan tersebut kedengarannya sangat baik. Namun, sebetulnya itu mencerminkan pendangkalan makna. Kalau kita bekerja supaya mendapatkan upah, itu wajar. Akan tetapi, kalau kita beriman supaya mendapatkan apa-apa yang kita inginkan, itu menunjukkan iman yang tidak tulus, berpamrih, dan kekanak-kanakan. Iman yang dewasa -- seperti juga cinta yang dewasa -- selalu berarti tanpa syarat, tanpa pamrih. Bukan supaya; supaya mendapat ini dan itu yang kita mau, tetapi walaupun; walaupun hidup tidak berjalan seperti yang kita harap. Iman yang dewasa ini ditunjukkan oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketika Raja Nebukadnezar membuat patung emas besar dan memerintahkan semua orang yang hidup di wilayahnya untuk menyembah patung itu, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menolak mengikuti perintah tersebut. "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu," begitu mereka menjawab (ayat 16-18). Akibatnya, mereka harus berhadapan dengan hukuman. Akan tetapi, toh Tuhan tidak meninggalkan mereka -- AYA IMAN YANG DEWASA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |