TAK ADA YANG INSTAN

Dalam sebuah artikel ringan di majalah Time, Sarah Vowell berkata bahwa ia telah mendaftar kursus 3 jam dengan tarif 39 dolar yang disebut "Pelajaran Piano Singkat Bagi Orang-orang Super Sibuk." Ia menyesal karena tidak tekun belajar musik ketika masih kanak-kanak. Jadi, kini itu ia menetapkan sasaran, yakni memainkan satu lagu yang masih diingatnya. Tugas yang tampak sederhana ini ternyata memerlukan waktu berjam-jam untuk dilakukan. Tak ada yang secara instan bisa segera bermain piano. Namun ketika ia terus berlatih, sebuah melodi yang dikenalinya mulai muncul dari jari-jarinya.

Pengalamannya merupakan suatu peringatan yang baik bahwa walaupun kita sering menginginkan hasil-hasil yang segera muncul dalam perjalanan iman kita, tetapi hal ini juga berkaitan dengan latihan yang penuh kesabaran. Penulis kitab Ibrani mendorong orang-orang kristiani untuk giat secara rohani di sepanjang hidup mereka. Ia mendesak agar mereka tidak menjadi lamban dan malas, melainkan "menjadi penurut-penurut mereka [orang-orang kudus] yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah" (Ibrani 6:12).

Usaha kita tidak membuat janji-janji Allah menjadi nyata. Namun seperti Abraham yang bersabar dengan tekun, kita juga perlu memusatkan pikiran pada kuasa dan integritas Allah yang hidup, yang memberi kita pengharapan melalui janji-janji-Nya. "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita" (ayat 19).

Karena tak ada hasil yang instan, mari kita terus melakukan perintah-perintah Tuhan seraya berjalan dengan tekun dalam iman, untuk menuju pada penggenapan semua janji-Nya-DCM

KITA MENANG KARENA TERUS BERJALAN