Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/10/30 |
|
Rabu, 30 Oktober 2002 Bacaan : 2Timotius 2:22-26 Setahun : Yeremia 20-21; 2Timotius 4 Nas : Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak (Amsal 20:3)
|
|
Saya sedang memperhatikan dua perempuan bersaudara yang mempersiapkan makan malam pada hari Pengucapan Syukur. Mereka telah membuat adonan isi yang istimewa, menyendokkannya ke dalam kalkun, lalu bersiap memanggangnya dalam oven. Setelah itu mereka mengambil kertas aluminium pembungkus untuk menahan adonan supaya jangan sampai keluar. Betty mulai membungkus kalkun dengan kertas aluminium, tetapi kemudian Paula berseru, "Itu salah! Seharusnya bagian yang mengkilap ada di luar." "Aneh," jawab Betty. "Setiap orang tahu kalau bagian yang mengkilap dihadapkan ke dalam." Perbantahan sengit itu berlanjut, dan saya tidak tahu cara siapa yang akhirnya dipakai. Namun kemudian saya tahu bahwa keduanya sama-sama benar. Entah bagian yang mengkilap diletakkan luar atau di dalam, tidak ada bedanya. Saya kira banyak juga perdebatan di antara orang-orang kristiani yang tidak penting, seperti warna karpet apa yang seharusnya kita beli untuk gereja, atau apakah Allah dapat menciptakan batu yang begitu besar sehingga tidak dapat Dia angkat. Paulus berkata kepada Timotius, "Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran" (2 Timotius 2:23). Doktrin-doktrin yang fundamental memang perlu dijaga, tetapi perdebatan tentang hal-hal sepele tidak akan menguntungkan, memecah-belah, serta menjauhkan kita dari tujuan-tujuan Allah. Ingatlah untuk bersikap "ramah terhadap semua orang" dan mempraktikkan kerendahan hati (ayat 24,25). Jangan lagi berdebat tentang hal-hal yang konyol! -- Dave Egner SAAT KITA MELUPAKAN PRIORITAS KITA,
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |