Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/29 |
|
Selasa, 29 Oktober 2013 Bacaan : Lukas 23:26-32 Setahun : Lukas 19-20 Nas : Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! (Lukas 23:28)
|
|
Seekor anak gajah berdiri dalam kesedihan. Dengan belalainya ia mengusap lembut, mencoba membangunkan ibunya yang baru saja ambruk dan mati karena diserang segerombolan singa. Saking sedihnya, hingga larut malam ia tak beranjak dari mayat sang ibu. Demikian tutur Sarah, fotografer yang berkonsentrasi mengabadikan kehidupan satwa di alam liar Kenya. Benar, kesedihan bukan monopoli manusia saja, tetapi juga dialami semua makhluk hidup. Lihatlah putri-putri Yerusalem yang berjajar di lorong via Dolorosa. Mereka menangis saat menyaksikan Yesus harus memikul salib hingga ke Golgota dengan tubuh penuh luka. Namun, Yesus malah menegur mereka, "Tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu." Bagi Yesus, para perempuan Yerusalem tak seharusnya meratap buat Yesus. Seharusnya mereka meratapi dosa dan kesalahan mereka sendiri. Ya, karena dosa mereka, dosa anak cucu mereka, dan dosa seluruh umat manusialah, Yesus Putra Allah harus menanggung ganjaran: disesah, diludahi, diejek, dimahkotai duri, dan tergantung di kayu salib Golgota. Ajakan Yesus sang Juruselamat untuk menangisi diri kita sendiri seharusnya menyadarkan kita juga. Agar kita menyesali dosa kita dan sungguh-sungguh bertobat. Lalu datang kepada-Nya untuk menerima pembasuhan darah-Nya, yang tercurah demi membersihkan kenajisan dosa kita, hingga kita diperdamaikan dengan Allah di surga. Pengampunan-Nya memenuhi hati kita dengan rasa syukur dan memampukan kita menjalani hidup baru dengan tidak lagi berkubang dalam dosa. -- Susanto MERATAPI DOSA DAN BERTOBAT DALAM KESEDIHAN YANG SUCI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |