Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/10/27 |
|
Kamis, 27 Oktober 2005 Bacaan : Kisah 20:32-38 Setahun : Markus 14-16 Nas : Jangan mengingini (Roma 7:7)
|
|
Elisa Morgan, ketua Mothers Of Pre-Schoolers International, membagikan wawasannya mengenai cara pandang anak terhadap dunia: Kredo Anak Jika aku menginginkannya, Jika aku memberikannya kepadamu Jika aku bisa mengambilnya darimu, Jika aku memilikinya beberapa saat Jika itu punyaku, maka tidak akan Jika kita membangun sesuatu bersama, Jika hal itu kelihatannya seperti milikku, Siapa pun yang pernah mengenal seorang anak akan tahu bahwa kredo itu benar. Kita melihat sifat ini ada dalam diri anak-anak, tetapi kita akan membencinya jika sifat ini dimiliki orang dewasa. Sifat ini disebut tamak. Rasul Paulus, yang menjalani kehidupan rohani semu sebelum menjadi pengikut Yesus, bergelut dengan dosa tersebut (Roma 7:7). Sesudah mempelajari hukum Taurat Musa, ia jadi tahu betul apa itu ketamakan. Tetapi Allah melalui kasih karunia-Nya mengubah Paulus. Ia tidak lagi menjadi orang yang tamak dan iri hati, Paulus akhirnya menjadi orang yang sangat murah hati (Kisah Para Rasul 20:33-35). Dan kemurahan hati bisa menjadi alat uji yang sahih apakah kita secara rohani masih kanak-kanak atau tidak. Apakah Anda mengizinkan Tuhan Yesus Kristus menciptakan hati baru yang murah hati di dalam diri Anda? Atau Anda masih mengikuti "Kredo Anak"? -HWR RASA SYUKUR MENGATASI CINTA akan DIRI sendiri
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |