Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/10/27 |
|
Senin, 27 Oktober 2003 Bacaan : Yakobus 2:1-9 Setahun : Lukas 4-6 Nas : Kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit (Lukas 12:7)
|
|
Charlie Brown, tokoh serial kartun, identik dengan orang yang diremehkan, mungkin karena ia selalu menganggap dirinya demikian. Dalam suatu kisah digambarkan ia sedang membangun sebuah rumah burung saat Lucy si nyinyir mampir. "Aku membangunnya untuk burung pipit," kata Charlie. Lucy menyahut, "Untuk burung pipit? Tidak ada orang yang membangun rumah untuk burung pipit." "Namun aku melakukannya," jawab Charlie Brown. "Aku selalu membela burung yang lemah." Kadang kala orang kristiani melupakan "burung-burung pipit", yaitu orang-orang kecil di dunia mereka. Mereka mengabaikan orang-orang yang mereka anggap kurang penting. Yakobus mengatakan tidak benar bila orang kristiani bersikap pilih kasih (Yakobus 2:1). Kita berdosa jika menunjukkan sikap pilih-pilih dalam bergaul (ayat 9). Alasannya mungkin sosial, ekonomi, pendidikan, atau etnis, namun tidak ada alasan untuk tidak menghormati orang lain dengan sikap dan perkataan kita. Yesus tidak demikian. Dia menembus segala macam tembok tradisi untuk bercakap-cakap dengan pemungut cukai, para pendosa, orang-orang bukan Yahudi, orang-orang dari ras campuran, orang miskin, begitu juga orang kaya. Dia datang untuk menjadi sama seperti kita semua, dan untuk membayar upah dosa kita di atas kayu salib. Ketika seekor burung pipit jatuh, Allah Bapa memerhatikannya. Namun Dia jauh lebih memedulikan manusia, termasuk orang yang lemah. Mungkin kita memerlukan lebih banyak lagi sifat Charlie Brown dalam diri kita -- Dave Egner TAK ADA PEMENANG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |