Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/10/27 |
|
Rabu, 27 Oktober 1999 Bacaan : Mazmur 139:7-18 Setahun : Markus 14-16 Nas : Bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! (Mazmur 139:17)
|
|
Saya sedang bekerja seorang diri di kantor ketika tiba-tiba datang sebuah faks dari putri kami di Colorado. Di bagian atas suratnya terdapat gambar kartun seekor kelinci yang lucu, mengenakan topi koboi dan sedang mengayun-ayunkan tali laso. Isi berita dari faks tersebut diawali dengan kata-kata, "Hai, apa kabar Koboi Dave," dan diakhiri dengan, "Aku menyayangimu!" Sungguh menyenangkan bila kita menerima telepon atau sepucuk surat dari seseorang, meski isi beritanya hanya, "Aku senantiasa teringat akan dirimu." Hal itu serta merta akan menghapus kesepian kita. Secara pribadi pemazmur merasakan perhatian Allah yang luar biasa ketika menulis: "Bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak daripada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau" (Mazmur 139:17-18). "Apabila aku berhenti." (versi New King James: When I awake: ketika aku terjaga). Kita tidak tahu bagaimana keadaan Daud waktu menuliskan mazmur ini. Mungkin saja ia melalui malam dengan tidur yang gelisah, atau sebaliknya ia telah menikmati tidur yang nyenyak. Namun yang jelas, Daud tahu persis bahwa Allah selalu teringat akan dirinya, bahkan ketika ia tidur -- begitu banyak perhatian yang dicurahkan-Nya sehingga Daud tak mampu menghitung semuanya. Lain kali apabila Anda merasa kesepian, ingatlah bahwa Allah yang telah mengutus Anak-Nya untuk mati bagi dosa-dosa Anda, sedang memikirkan Anda dan berkata, "Aku mengasihimu!" -- DCM KESENDIRIAN YANG DILEWATKAN BERSAMA ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |