Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/10/19 |
|
Rabu, 19 Oktober 2011 Bacaan : Kejadian 12:10-20 Setahun : Matius 11-14 Nas : "Katakanlah bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik kerena engkau, dan aku dibiarkan hidup karena engkau" (Kejadian 12:13)
|
|
Hawa tidak dicipta dari tulang kaki, supaya istri tak menjadi budak suami. Hawa tidak dicipta dari batok kepala, supaya istri tunduk dan tidak menguasai suami (Efesus 5:22-23). Hawa dicipta dari tulang rusuk, agar istri menjadi penolong, bahkan pelindung hati suami. Namun secara seimbang, seorang istri sangat membutuhkan kasih sayang dan perlindungan suami, yang menjaganya agar tidak direbut darinya. Dan, seorang suami akan melindungi dan membela istrinya mati-matian, hanya jika ia menyadari bahwa sang istri adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Ketika bahaya kelaparan mengancam hidup keluarganya, Abram memboyong keluarganya ke Mesir. Namun betapa mengejutkan sikap Abram, suami Sarai. Ketika bahaya mengancam, ia malah berlindung di balik Sarai. Ia meminta Sarai tidak mengaku sebagai istri, tetapi sebagai adik Abram walau memang benar Sarai bukan hanya istri Abram, tetapi juga saudara sepupunya. Ia meminta demikian karena takut. Sarai itu sangat cantik. Apabila Firaun tertarik melihatnya dan hendak mengambilnya sebagai selir, maka Abram bisa dibunuh. Sehebat, sekaya, dan sepopuler apa pun suami, yang terpenting dan diharapkan istri adalah ia bisa melindungi diri dan seluruh keluarganya. Sebab itu, ia tidak boleh hanya mengandalkan kemampuannya sendiri. Jika demikian, maka orang sehebat Abram yang diberi gelar bapa orang beriman pun bisa melarikan diri dari tugas dan panggilannya sebagai kepala keluarga. Sebab, kekuatan sejatinya bukan pada dirinya sendiri, melainkan dalam persekutuannya yang akrab dengan Tuhan, yakni iman. Anda memilikinya? -- SST SEORANG SUAMI MESTI HEBAT TAK HANYA DI TEMPAT PUBLIK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |