HANYA BERPURA-PURA

Pada masa mudanya, John Philip Sousa, cucu dari komponis dan dirigen besar Amerika yang mempunyai nama yang sama, menerima uang dalam jumlah besar sebagai pemimpin band tamu. Namun hati nuraninya tidak tenang. Ia tahu bahwa ia diminta untuk memimpin hanya karena kakeknya yang terkenal, bukan karena kemampuannya sendiri. Sebenarnya Sousa muda ini bahkan tidak dapat membaca satu not musik pun. Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri permainan yang menguntungkan ini dan mencari penghasilan dengan kemampuannya sendiri.

Pernahkah Anda berpura-pura menjadi orang lain? Dapatkah Anda menyamar sebagai seorang murid Yesus yang taat sementara sesungguhnya Anda adalah seorang penipu rohani? Mungkin pertanyaan ini mengejutkan Anda seperti tersiram air es, tetapi dari pengalaman pribadi saya mengetahui bahwa penipuan terhadap diri sendiri itu mungkin saja terjadi.

Dosa yang paling sering dicela Yesus adalah kemunafikan orang Farisi. Mereka memainkan peran sebagai orang-orang yang takut akan Allah, tetapi tidak hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada perintah-Nya. Yesus memandang mereka sebagai "pemimpin-pemimpin buta" (Matius 23:24) dan berkata bahwa mereka membersihkan "bagian luar cawan" tetapi di dalamnya "penuh rampasan dan kerakusan" (ayat 25).

Apakah kita sedang berpura-pura? Pertanyaan ini menuntut pengujian diri yang disertai doa. Pertanyaan ini juga seharusnya memotivasi kita untuk mengadakan perubahan dalam sikap dan cara hidup [VCG]

We fuss over form and we put on a face,
All the while showing God disrespect,
Not seeing how pride is eclipsing the grace
That the light of Christ's life should reflect. -- Gustafson

SEMAKIN ANDA BERUSAHA UNTUK MENJADI APA YANG SEHARUSNYA
SEMAKIN SEDIKIT ANDA MENCOBA MENYEMBUNYIKAN JATIDIRI ANDA