Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/18 |
|
Jumat, 18 Oktober 2013 Bacaan : 1 Timotius 6:2-10 Setahun : Markus 12-13 Nas : Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. (1 Timotius 6:10)
|
|
Di bangku sekolah dulu, kita belajar mengenai jenis-jenis kebutuhan manusia. Di tingkat yang paling dasar, dikenal kebutuhan yang disebut kebutuhan primer yang berisi makanan, pakaian dan rumah. Secara teori, asalkan ketiga hal tersebut terpenuhi, sudah cukup untuk seseorang bisa bertahan hidup. Tapi saya rasa sebagian besar dari kita tidak akan puas kalau hanya memiliki ketiga hal tersebut. Bukan karena tidak setuju bahwa sebetulnya tiga hal itu cukup untuk bertahan hidup, tapi karena kita ingin memiliki hal-hal yang lain juga. Sampai di tahap tertentu, kemauan dan kemampuan ini baik. Sebab tentu memenuhi kebutuhan sekunder seperti kesehatan dan pendidikan memang diperlukan untuk memiliki kualitas hidup yang baik. Tapi ketika kemudian hal-hal yang tergolong kebutuhan tersier seperti internet, alat elektronik terbaru, baju mahal, dsb. juga masuk dalam daftar kebutuhan dasar hidup kita dan kita merasa tanpa itu hidup kita tidak cukup, kita perlu berhatihati. Sebab jangan-jangan kita sudah bukan lagi sekedar berusaha meningkatkan kualitas hidup, tapi sudah jatuh dalam penyakit cinta uang. Paulus menuliskan bahwa penyakit ini harus diwaspadai sebab cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Ketika seseorang sudah cinta uang, ia akan terjerumus untuk mengejar harta tanpa lagi mempedulikan soal etika dan kebenaran. Selain itu, cinta uang mendatangkan kesusahan bagi diri kita sendiri. Sebab ketika tujuan hidup sudah berpindah dari menyenangkan Tuhan kepada mengumpulkan harta, kita tidak akan pernah merasa puas. -- Alison Subiantoro MENGEJAR KUALITAS HIDUP MEMANG PERLU, TAPI HATI-HATILAH
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |