Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/10/18 |
|
Senin, 18 Oktober 2010 Bacaan : Ratapan 3:25-40 Setahun : Yesaya 53-55; 2 Tesalonika 1 Nas : Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada Tuhan (Ratapan 3:40)
|
|
Seorang pengusaha hotel kecil jengkel karena para tamu menuntut diperlakukan seperti tamu di hotel berbintang lima. Sering mereka mengumpat dengan wajah marah. Lama-kelamaan ia memperhatikan, betapa jeleknya wajah orang saat marah. Dari situ didapatinya sebuah ide. Ia taruh sebuah cermin besar dengan lampu terang di belakang meja resepsionis. Setiap tamu yang marah bisa melihat dengan jelas wajahnya sendiri yang jelek di cermin. Cara itu ternyata membuat orang cepat sadar, lalu berhenti marah. Dengan bercermin, orang bisa menyadari kesalahannya. Dalam hidup rohani, bercermin artinya memeriksa diri. Introspeksi. Menyelidiki apakah hati kita masih lurus di hadapan Tuhan atau mulai terpikat pada jalan yang berdosa. Dalam kitab Ratapan, Yeremia menyatakan perlunya memeriksa diri. Perhatikan ungkapan yang ia pakai. Menurutnya, seorang muda yang enerjik pun harus belajar "me-nanti dengan diam" (ayat 26), "duduk sendirian dan berdiam diri" (ayat 28), "merebahkan diri dengan muka dalam debu" (ayat 29), bahkan siap menanggung hukuman (ayat 32, 33). Semuanya menyatakan sikap merendahkan hati. Rela dikoreksi dan berpaling kepada Tuhan jika sudah sesat.Kesibukan dan rutinitas kerja bisa membuat kita jarang memeriksa diri. Padahal setiap hari kita berbicara, juga membuat rencana dan keputusan. Kapan terakhir kita merenungkan: apakah perkataan saya menyakiti orang? Apakah rencana saya seturut dengan kehendak Tuhan? Apakah keputusan saya bijak dan benar? Sama seperti mobil perlu diperiksa (tune up) secara berkala agar kon-disinya tetap prima, hati kita pun perlu di-tune up! -- JTIMEMERIKSA SIKAP DIRI SETIAP KALI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |