Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/10/18 |
|
Kamis, 18 Oktober 2007 Bacaan : Ayub 6:1-14 Setahun : Yesaya 53-55; 2Tesalonika 1 Nas : Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa (Ayub 6:14)
|
|
Roy Clark dan ayahnya duduk di dalam mobil di halaman parkir rumah duka selama beberapa menit. Sebagai seorang remaja, ia tidak tahu harus memberi jawaban seperti apa ketika ayahnya menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil mengeluh, "Aku tak tahu harus berkata apa!" Seorang teman gereja mereka mengalami kecelakaan mobil. Ia selamat, tetapi ketiga anak perempuannya meninggal saat sebuah truk menabrak mobil mereka. Apa yang dapat mereka katakan kepada teman mereka pada saat seperti ini? Di Alkitab, kita membaca bahwa saat Ayub berduka, ketiga temannya datang untuk meratap bersamanya dan menghiburnya. Selama tujuh hari pertama mereka duduk dan menangis bersamanya karena Ayub sangat berdukacita (Ayub 2:11-13). "Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya" (ayat 13). Kehadiran mereka saja sudah cukup menjadi penghiburan baginya. Akan tetapi, mereka kemudian mulai menguliahi. Mereka berkata bahwa Ayub pasti telah berbuat dosa dan Allah sedang menghukumnya (4:7-9). Saat Ayub akhirnya dapat menjawab, ia memberi tahu teman-temannya tentang apa yang dibutuhkannya dari mereka. Ia meminta mereka memberinya alasan untuk dapat terus berharap (6:11), agar mereka berbuat kebaikan (ayat 14), dan memberikan kata-kata yang tidak berprasangka (ayat 29,30). Dengan mengingat kisah Ayub dan teman-temannya, kita akan merasa terbantu saat kita tidak tahu harus berkata apa -- AMC SAAT SESEORANG SEDANG BERDUKA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |