WAKTU YANG JAHAT

Kita cenderung membaca Efesus 5:16 sebagai ajakan Paulus kepada orang-orang percaya untuk segera bertindak karena hari-hari itu singkat. Namun sebenarnya bukan itu yang dimaksud Paulus. Ia berkata bahwa kita harus mempergunakan waktu yang ada "karena hari-hari ini adalah jahat."

Hari-hari yang jahat sesungguhnya adalah hari-hari yang penuh kesempatan. Jika peradaban kita menjadi semakin jahat, maka akan ada semakin banyak kesempatan bagi kita untuk menunjukkan dan membagikan iman kita.

Allah mengontrol sejarah umat manusia-mengizinkan terbentuknya berbagai bangsa, menentukan garis batas geografisnya, juga menentukan kejatuhannya-sehingga manusia akan "mencari TUHAN" (Kisah Para Rasul 17:26,27). Dalam bahasa Inggris, History (sejarah) adalah "His story" (kisah-Nya) dalam menyediakan keselamatan bagi dunia dan membimbing manusia kepada Tuhan. Bahkan kuasa kejahatan pun bisa dipakai dengan cara tertentu, "supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN" (Yesaya 37:20).

Allah bisa saja menunda penghakiman-Nya untuk sementara waktu, mengizinkan kejahatan berkuasa, membuat kehidupan manusia yang sudah mapan menjadi putus asa, dan menghadirkan dilema-dilema yang di luar akal sehat. Kejahatan mendatangkan penderitaan, tetapi Allah kita dengan kejeniusan-Nya dapat mendatangkan kebaikan dari kejahatan (Roma 8:28).

Waktu-waktu yang jahat tidak perlu ditakuti. Sebab di sana justru terdapat kesempatan yang tiada bandingnya. Ituh sebabnya kita harus mempergunakan waktu yang ada sebaik-baiknya-DHR

ALLAH DAPAT MENGUBAH KESULITAN
MENJADI SEBUAH KESEMPATAN