Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/10/14 |
|
Minggu, 14 Oktober 2018 Bacaan : Lukas 10:38-42 Setahun : Markus 4-5 Nas : Tetapi Tuhan menjawabnya, "Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal." (Lukas 10:41)
|
|
Dalam nasihat kepada jemaat, seorang pendeta menyoroti kurangnya kesabaran umat Tuhan untuk berdiam diri di dalam hadirat-Nya. Mereka dapat duduk dengan tenang selama berjam-jam untuk melakukan kegiatan lain, tetapi tak tahan berdiam selama 15 menit saja untuk bersekutu secara pribadi dengan Tuhan. "Seandainya lebih banyak orang Kristen bertahan sedikit lebih lama dalam hadirat-Nya, niscaya mereka akan menerima tuntunan Tuhan lebih lagi melalui firman- Nya, " katanya. Alkitab menuliskan bahwa Marta memiliki seorang saudara bernama Maria, yang juga duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya (ay. 39). Melalui keterangan ini, kita mengerti bahwa awalnya Marta juga duduk di dekat Yesus, tetapi tak lama. Keinginan untuk menjamu Yesus nampaknya lebih kuat daripada untuk mendengarkan Yesus berbicara sehingga ia pun meninggalkan Maria. Yesus menegurnya ketika Marta protes kepada Yesus (ay. 41). Bagi Yesus, saat itu Maria telah mengambil sikap yang tepat dengan berada di dekat-Nya. Hal yang sebenarnya diharapkan-Nya juga pada diri Marta. Bukankah lain waktu ada kesempatan bagi Marta untuk melayani Dia? Berapa banyak orang percaya bersikap seperti Marta, yang kurang peka merespons keinginan Yesus, agar mereka duduk diam mendengarkan sabda-Nya? Melayani Tuhan memang dapat menyenangkan hati-Nya, tetapi hal itu dapat menyebalkan hati-Nya ketika Dia sedang menginginkan kita mendengarkan perkataan-Nya. --GHJ/www.renunganharian.net DUDUK MENDENGARKAN SABDA-NYA JUGA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |