Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2015/10/14 |
|
Rabu, 14 Oktober 2015 Bacaan : Keluaran 15:22-27 Setahun : Markus 4-5 Nas : Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu. (Keluaran 15:27)
|
|
Perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Kanaan sering dikatakan sebagai gambaran perjalanan hidup orang percaya. Seperti bangsa Israel yang harus melewati Mara, kita juga berhadapan dengan hal-hal yang bisa jadi memahitkan hati. Kita jadi bertanya-tanya, "Kenapa harus ada 'Mara'?" Ya, kenapa harus ada Mara? Ayat 25 memberikan jawabannya, yaitu karena di sanalah Tuhan mengajarkan berbagai ketetapan dan peraturan-Nya. Jawaban ini ditegaskan pula oleh Daud, yang menyatakan: "bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu (Mazmur 119:71). Sejujurnya, saat berhadapan dengan masalah kita biasanya lebih serius mencari Tuhan dibandingkan saat keadaan semuanya berjalan lancar. Itulah sebabnya Tuhan tidak jarang bekerja melalui persoalan hidup untuk mengajar kita lebih mengenal Kristus secara pribadi. Menarik bagi saya bahwa peristiwa Mara dan Elim dicatat dalam satu peringkop yang sama. Kebetulan? Menurut pemahaman saya, hal ini bukanlah kebetulan, melainkan memuat suatu janji Tuhan: bahwa di balik Mara, Dia menyediakan Elim. Seperti apakah Elim? "Di sana ada 12 mata air dan 70 pohon korma" (ay. 27). Tuhan tidak akan membiarkan kita terus terpuruk dalam kepahitan; sebaliknya, Dia menuntun kita untuk meraih berkat yang sudah Dia sediakan. Apakah saat ini Anda sedang berada di "Mara"? Marilah menguatkan dan meneguhkan hati untuk berjalan terus. Yesus pasti menyertai kita menuju "Elim". -- Shirleen Yohana/Renungan Harian DI TENGAH PENGALAMAN PAHIT PUN, TUHAN TURUT BEKERJA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |