Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/10/14 |
|
Senin, 14 Oktober 2002 Bacaan : Ratapan 3:1-24 Setahun : Yesaya 43-44; 1Tesalonika 2 Nas : Tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:22,23)
|
|
Setiap akhir tahun, saya meluangkan waktu untuk mengingat kembali dua belas bulan yang telah lalu dan mengingat kembali kesetiaan Allah kepada saya dan keluarga. Saya akan membuka lembaran-lembaran kalender, agenda, atau buku doa harian saya untuk menyegarkan ingatan saya kembali. Lalu, di atas selembar kertas yang diberi judul "Kesetiaan Allah," saya menuliskan semua bukti kasih dan pemeliharaan Allah yang terlintas dalam pikiran saya. Sungguh menyenangkan bila kita dapat melihat kembali tahun-tahun yang telah lalu dan melihat ke depan kepada awal yang baru. Daftar saya berisi contoh-contoh kasih karunia dan pemeliharaan dari Allah yang dilimpahkan kepada saya. Namun tidak hanya itu, daftar itu juga mencatat kehadiran Allah pada masa-masa yang sulit dan penuh kekecewaan. Di situ pasti terdapat pula kegagalan dan dosa-dosa saya. Di situ saya dapat melihat bahwa Dia telah begitu "setia dan adil" untuk mengampuni (1 Yohanes 1:9). Nabi Yeremia mengalami pemeliharaan Allah yang datang bagaikan seberkas sinar yang menerangi gelapnya keadaan yang penuh keputusasaan. Dalam ratapannya atas runtuhnya Yerusalem, Yeremia menulis, "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu" (Ratapan 3:22,23) Hari ini, alangkah baiknya jika kita meluangkan waktu untuk mengingat kembali kesetiaan Allah dan berterima kasih kepada-Nya atas semuanya itu -- David McCasland MENGHITUNG BERKAT-BERKAT YANG DITERIMA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |