Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/10/13 |
|
Sabtu, 13 Oktober 2018 Bacaan : Markus 10:46-52 Setahun : Markus 1-3 Nas : "Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?" (Markus 10:51a)
|
|
Tuhan Yesus bertanya kepada Bartimeus, seorang pengemis buta di Yerikho, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Mengapa Tuhan yang Mahatahu masih juga bertanya? Ketika Bartimeus berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Yesus tahu kebutuhan di balik seruan itu, tetapi Ia bersikap sangat manusiawi: bertanya. Bertanya adalah cara mudah mengetahui sesuatu, cara sederhana mendapat penjelasan tentang apa yang ingin kita ketahui. Ketika Tuhan bertanya, Dia tidak sekadar menginginkan penjelasan, tetapi juga "memanusiakan" Bartimeus. Inilah kearifan yang kita sering abaikan. Kita merasa tahu tanpa harus bertanya, bahkan gemar menjawab sendiri pertanyaan yang kita ajukan. Kita sering "memahami" harapan orang lain tanpa pernah mendengar harapan yang sebenarnya. Kita sering merumuskan kebutuhan orang lain tanpa tahu pasti apa yang dibutuhkan. Yesus tidak bersikap demikian. Dia bertanya, dan Bartimeus menjawab, "Rabuni, aku ingin dapat melihat!" Ternyata bukan sedekah yang diminta Bartimeus, melainkan kuasa Tuhan memulihkan penglihatannya. Saat itu juga ia disembuhkan-Nya. Ketika Yesus bertanya tentang kebutuhan Bartimeus, sebenarnya Dia sedang memulihkan harkat kemanusiaan Bartimeus. Bukan hanya menyembuhkan matanya secara fisik, melainkan memulihkan dirinya sebagai manusia yang berani mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya. Seperti Yesus, kita dapat berbuat lebih bijak dengan bertanya dan membuka hati untuk mendengarkan harapan atau keinginan orang lain. Semoga. --ASA/www.renunganharian.net KESEDIAAN UNTUK BERTANYA SECARA TULUS ADALAH LANGKAH
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |