Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/10/13 |
|
Kamis, 13 Oktober 2016 Bacaan : 1 Yohanes 1:5-10 Setahun : Markus 1-3 Nas : Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (1 Yohanes 1:8)
|
|
Ketika sesuatu yang tidak beres terjadi, kita mudah menuding sesama sebagai biangnya, seraya menganggap diri sendiri steril dari ketidakberesan itu. Tetapi, Rasul Yohanes mengingatkan, orang yang mengaku diri sama sekali tak berdosa, merasa diri steril, adalah orang yang menipu diri sendiri, dan tidak memiliki kebenaran (ay. 8). Mengapa? Perhatikan contoh berikut. Di Indonesia, kematian akibat rokok adalah 46, 31 orang per jam. Di China, satu dari tiga pria meninggal karena rokok. Industri rokok pun dianggap sebagai biang kesalahan. Bebaskah saya dari kesalahan? Sama sekali tidak! Saya tidak berhak mengaku steril meskipun saya tidak merokok atau berjualan rokok. Mengapa? Karena saya ikut menikmati pelbagai fasilitas publik yang sebagian biaya konstruksinya berasal dari cukai rokok. Artinya: ketika sesuatu yang bengkok berlangsung, saya ada di sana, menjadi bagian dari kebengkokan itu. Sesungguhnya, orang-orang yang melakukan, yang memberi jalan, yang menyetujui, dan yang ikut menikmati hasil ketidakberesan, semua berada dalam lingkaran yang sama. Porsi dan wujud keterlibatan masing-masing memang berbeda-beda, tetapi tidak seorang pun bisa mengaku diri steril dari ketidakberesan itu. Karena itulah, Rasul Yohanes menasihatkan agar kita jujur, mengakui dengan rendah hati bahwa kita memang tidak steril dari hal-hal bengkok di sekitar kita. Kita memerlukan pengampunan, dan Allah itu setia dan adil sehingga Dia bersedia mengampuni dan menyucikan kita dari kejahatan. --EE/Renungan Harian JANGAN MERASA DIRI STERIL.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |