Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/10/09 |
|
Selasa, 9 Oktober 2018 Bacaan : Pengkhotbah 11:1-8 Setahun : Matius 21-22 Nas : Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (Pengkhotbah 11:4)
|
|
Seorang perempuan tua bekerja mencari kayu bakar. Ia tidak hanya menafkahi dirinya, tetapi juga cucu dan cicitnya. Penghasilannya tak seberapa, tetapi ia hidup dengan semangat. Ia pun aktif bergereja. Ia tak khawatir acara gereja menyita waktu yang bisa ia pakai untuk mencari nafkah atau keuangannya semakin menipis karena terlalu sering memberi persembahan. "Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan saya!" ujarnya. Secara nalar, rasanya sulit bagi perempuan itu untuk menemukan sukacita dalam hidup. Namun, dalam usia yang semakin tua, fisik yang semakin lemah, tanggung jawab yang berat, kondisi ekonomi yang sulit, ia masih bisa meluangkan waktu untuk Tuhan. Sebuah pengakuannya yang cukup menggelitik, "Apakah saya harus menunggu kaya? Saya lakukan apa yang saya bisa. Kalau tidak begitu, sampai mati saya tidak akan pernah melakukan apa-apa!" Ketika kita memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan, kesulitan hidup tidak bakal menjadi hambatan. Optimisme dan rasa syukur membuat kita dipenuhi sukacita dan semangat hidup. Salomo menuliskan bahwa siapa yang senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (ay. 4). Kita harus berani mengambil kesempatan. Orang harus berani mengambil risiko jika ingin berhasil. Menunggu kondisi menjadi baik, yakni saat kita merasa hidup kita berjalan aman, nyaman, dan mapan tanpa gangguan, kita akan kehilangan kesempatan untuk melakukan banyak hal bagi kemuliaan Tuhan. --EBL/www.renunganharian.net MEMUSATKAN HIDUP PADA ALLAH MENGHASILKAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |