Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/10/09 |
|
Selasa, 9 Oktober 2001 Bacaan : Filipi 3:17-19; 4:10-13 Setahun : Zakharia 3-6 Nas : Banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus ... pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi (Filipi 3:18,19)
|
|
Betapapun banyaknya harta yang kita miliki, sering kali rasanya tak pernah cukup. Semakin banyak yang kita miliki, semakin banyak pula yang kita inginkan. Seorang teman saya menyebut hal itu Hukum Boneka Barbie: "Aksesori yang dahulu dianggap tidak penting sekarang menjadi wajib dibeli, sehingga terciptalah kebutuhan dan keinginan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya." Jadi, setiap kali selesai bekerja keras dan menerima hasil pekerjaan, kita merasa tidak puas dan tidak bahagia. Henry Kissinger, mantan Sekretaris Negara Amerika Serikat, pernah menulis, "Bagi orang Amerika, tragedi terjadi jika kita sangat mendambakan sesuatu tetapi tidak mendapatkannya. Namun banyak orang harus belajar ... bahwa tragedi terburuk terjadi saat kita sangat mendambakan sesuatu, mendapatkannya, tetapi pada akhirnya kita menyadari bahwa hal itu tak berarti sama sekali." Sebaliknya, Rasul Paulus berkata bahwa ia telah belajar untuk berpuas diri: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:13). Menanggung segala perkara? Apakah hal ini berarti bahwa ia dapat lari lebih cepat dari peluru kendali atau dapat melompati gedung tinggi? Tidak, tetapi ia dapat berpuas diri, baik dalam keadaan kenyang ataupun lapar, baik hidup dalam kelimpahan ataupun kekurangan. Kepuasan sejati hanya berasal dari Tuhan. Kita harus meminta Dia melimpahi kita dengan hadirat-Nya dan menguatkan kita dengan kasih Nya, sehingga kita dapat dipuaskan oleh kehadiran-Nya dan apa yang diberikan-Nya. Hanya dengan itu kita dapat menjadi puas-DHR ORANG YANG MERASA PUAS TIDAK PERNAH MENJADI MISKIN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |