Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/10/08 |
|
Minggu, 8 Oktober 2006 Bacaan : Kisah 4:13-31 Setahun : Yesaya 30-31; Filipi 4 Nas : Ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu (Kisah 4:31)
|
|
Petrus dan Yohanes berada dalam bahaya. Para pemimpin agama di Yerusalem yang menentang Injil telah memperingatkan mereka untuk berhenti menginjil (Kisah Para Rasul 4:18). Ketika kedua rasul tersebut menceritakan hal ini kepada orang-orang percaya yang lain, mereka langsung berdoa bersama. Apa yang terjadi selanjutnya sungguh menggetarkan hati. Mula-mula mereka memuji Allah. Kemudian, mereka memohon agar diberi keberanian untuk melanjutkan pelayanan. Hasilnya sungguh dramatis. Rumah mereka bergoyang, dan mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Dengan berani mereka bersaksi, menikmati kesatuan rohani, dan dengan rela membantu mere-ka yang membutuhkan (ayat 31-37). Saya belum pernah merasakan sebuah bangunan bergoyang saat persekutuan doa berlangsung, namun saya pernah menyaksikan bagaimana kuasa Allah bekerja. Saat saya berusaha membantu memulihkan suatu pernikahan yang hancur atau gereja yang terpecah, saya mengajak mereka semua yang terlibat untuk berdoa. Kadang kala mereka menolak. Ada kalanya pula, mereka menggumamkan doa dengan terpaksa. Dan, persekutuan-persekutuan itu pun gagal. Akan tetapi, dapat pula terjadi bahwa seseorang mau berdoa dengan sungguh-sungguh. Suasana pun berubah dengan sangat cepat. Pengakuan dan pengampunan segera menggantikan tuduhan dan pembalasan. Tatkala kita berdoa dengan sungguh-sungguh seraya memuji Allah dan mencari kemuliaan-Nya, hal yang besar akan terjadi. Itu sebabnya doa harus senantiasa berasal dari hati -HVL PERMOHONAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |