ROTI KEHIDUPAN

Pada Minggu Perjamuan Kudus Sedunia, pendeta kami menggunakan benda sederhana untuk menekankan hal yang sangat penting. Sebuah keranjang besar berisi beraneka macam roti diletakkan di atas meja Perjamuan Kudus sebagai ganti roti yang biasa digunakan. Ketika roti sudah dibagikan kepada jemaat, sebagian dari mereka menerima tortilla (roti jagung Meksiko), sebagian lainnya mendapat pumpernickel (roti asam dari gandum hitam), pita (roti Yunani), chapati (roti India), atau rye (roti gandum hitam). Roti dari berbagai belahan dunia itu mengingatkan kami bahwa kami bersatu dengan orang Kristen di berbagai negara untuk memperingati kematian Tuhan.

Yesus juga menggunakan roti untuk mengajarkan kebenaran yang nyata tentang Diri-Nya. Setelah mengadakan mukjizat dengan memberi makan lebih dari 5.000 orang, Tuhan menyatakan misi-Nya yang sesungguhnya dengan berkata, "Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia" (Yohanes 6:51).

Kristus tidak mati untuk kelompok tertentu saja. Dia menyerahkan hidup-Nya di kayu salib agar semua orang dari tiap-tiap suku, bangsa, dan bahasa dapat hidup melalui iman kepada-Nya (Wahyu 5:9).

Hari ini, tatkala kita mendengar kata-kata, "Ambillah, inilah tubuh Ku" (Markus 14:22), kita patut bersyukur atas Roti Kehidupan yang dikurbankan untuk menebus dosa manusia di seluruh dunia-DCM

HANYA KRISTUS SANG ROTI KEHIDUPAN
YANG DAPAT MEMUASKAN DUNIA YANG LAPAR SECARA ROHANI