Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/10/06 |
|
Senin, 6 Oktober 2008 Bacaan : Kejadian 2:18-25 Setahun : Nahum 1-3 Nas : Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu (Kejadian 2:22)
|
|
Pernahkah Anda kesepian? Bagaimana suasana hati Anda ketika itu? Kelabu dan dingin? Lalu bayangkan, dalam suasana begitu, tiba-tiba seseorang hadir dan membuat hati Anda hangat dan bahagia. Rasanya? Sungguh menyenangkan! Saat Adam kesepian, Allah merasa kasihan kepadanya. Jadi, untuk memberinya penolong yang sepadan, Allah mengirim segala binatang hutan dan burung agar diberi nama oleh Adam. Tujuannya, supaya ia dapat memilih satu penolong baginya. Namun, tak ada yang sesuai. Karena semua calon gagal, Tuhan Allah membuat Adam tertidur. Lalu dari rusuk Adam dibangun-Nya (dari kata Ibrani banah, artinya "melakukan karya seni bak seniman patung") seorang wanita (isyah). Berbeda dengan bagaimana Adam dibentuk (yatsar, artinya "melakukan karya seperti tukang") dari debu tanah menjadi laki-laki (isy). Itulah pria dan wanita. Dibentuk dari bahan baku berbeda (debu tanah dan rusuk) serta cara kerja berbeda pula (cara tukang dan cara seniman). Walau demikian, pernikahan pertama itu mengandung semangat kesatuan dalam perbedaan. Sampai Adam pun berkata: "Inilah dia tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku" (ayat 23). Demikian pula yang semestinya terjadi dalam semua pernikahan. Bagi calon pengantin yang merancang hidup baru dan pengantin baru, mungkin ini menggairahkan. Namun bagi suami istri yang sudah lama berumah tangga, perbedaan dalam kesatuan bisa jadi beban, bahkan beban berat! Namun, kemungkinan besar persoalannya ada pada pemikiran kita mengenai perbedaan. Jadi, mari mohon hikmat Tuhan; sebab siapa pintar mengelola perbedaan akan menemukan kesepadanan -DKL PERBEDAAN BUKAN BENCANA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |