Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/10/05 |
|
Senin, 5 Oktober 1998 Bacaan : Ayub 20:4-23 Setahun : Habakuk 1-3 Nas : Sungguh pun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya...namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya (Ayub 20: 12,14)
|
|
Profesor yang sering lalai itu berjalan dengan langkah panjang menuju kelas zoologi (ilmu hewan) untuk mengajar mahasiswa tingkat satu sambil membawa kantong kertas di tangan dan dengan mata yang berbinar-binar. Senyumnya yang lebar memancarkan kegembiraan saat mengetahui bahwa ia akan mulai mengajarkan metode pembedahan binatang kepada para mahasiswanya yang sensitif terhadap hal tersebut. Dengan gaya profesornya yang khas, ia mengumumkan dengan bangga, "Saya membawa seekor katak yang masih hidup dari kolam, supaya kita dapat mempelajari bentuk tubuhnya bersama-sama dan kemudian membedahnya." Lalu ia membuka kantong kertas yang dibawanya dan dengan hati-hati mengeluarkan isinya. Ia benar-benar terkejut karena ternyata isinya adalah roti berlapis ham. "Sungguh aneh," katanya "Padahal saya ingat betul bahwa saya sudah makan siang." Ayub 20 mengisahkan tentang seseorang yang merasa bahwa kejahatan bisa terasa manis, walau sesungguhnya sangat tidak baik bagi yang melakukannya. Meskipun Zofar salah dalam menyimpulkan bahwa Ayub menderita karena dosa-dosanya, prinsip yang dikemukakannya benar: orang yang berbuat jahat cepat atau lambat akan menyadari betapa bodohnya ia. Apakah kita berhati-hati dengan cara hidup kita? Apakah hal-hal yang kita masukkan ke dalam pikiran adalah murni, benar, dan memuliakan Allah? Ataukah untuk sesaat kita sedang terlena dalam kenikmatan dosa? Kita harus berhati-hati agar hidup kita tidak diwarnai oleh kelalaian yang akan kita sesali di kemudian hari MRDII
JIKA ANDA TIDAK MENGINGINKAN BUAH DOSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |