Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/10/01 |
|
Jumat, 1 Oktober 2004 Bacaan : Kejadian 45:1-15 Setahun : Yesaya 11-13; Efesus 4 Nas : Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini (Kejadian 45:5)
|
|
Saat itu adalah akhir pekan terakhir pada musim pertandingan bisbol pada tahun 1964. Bill Valentine menjadi wasit dalam pertandingan antara Detroit Tigers dan New York Yankees. Dave Wickersham adalah pelempar bola tim Detroit, dan sepanjang musim itu ia telah mencetak 19 kemenangan bagi timnya. Jika ia dapat mencetak satu kemenangan lagi, maka ia akan menjadi bintang. Namun, hal itu tidak terjadi. Setelah pertandingan yang berlangsung ketat, Wickersham menepuk pundak sang wasit untuk meminta istirahat. Dalam pertandingan bisbol, menyentuh wasit merupakan pelanggaran, sehingga Valentine mengeluarkannya dari pertandingan dan ia pun kehilangan kesempatan untuk mencetak kemenangan kedua puluh. Selama 39 tahun berikutnya, Valentine hidup dalam penyesalan karena mengeluarkan pelempar bola itu lewat keputusannya yang sangat cepat. Namun, sekarang ia tidak lagi memikul beban penyesalan tersebut. Tahun lalu, Wickersham telah menulis surat kepadanya. Ia mengatakan bahwa sang wasit telah mengambil keputusan yang benar dan ia tidak menyimpan dendam. Surat itu telah mengangkat sebuah beban dari pundak Valentine. Dalam Kejadian 45, Yusuf pun mengangkat beban perasaan bersalah kakak-kakaknya yang telah menjualnya sebagai budak. Ini adalah sesuatu yang jauh lebih serius daripada sekadar kesalahpahaman. Namun, ia bersedia mengampuni mereka. Adakah seseorang yang perlu mendengar kata pengampunan dari Anda yang akan mengangkat beban penyesalan mereka? -- Dave Branon TANAH YANG DIJALARI AKAR KEPAHITAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |