Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/09/25 |
|
Selasa, 25 September 2018 Bacaan : 2 Raja-raja 5:1-14 Setahun : Mikha 1-7 Nas : Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." (2 Raja-Raja 5:3)
|
|
Didi tampak kebingungan mencari kunci motornya. Anto, adiknya, kebetulan melihat kunci itu tergeletak di atas meja makan. Bukannya memberitahu kakaknya tempat kunci itu berada, Anto malah pura-pura tidak tahu. "Kakak kan selalu menjahiliku. Jadi, biar saja ia mencari sendiri, " pikirnya. Beruntung, cara berpikir dan bertindak gadis pelayan istri Naaman tidaklah seperti itu. Mengetahui tuannya sakit kusta, ia memberitahu nyonyanya agar tuannya menghadap nabi di Samaria. Nabi itu adalah Elisa (ay. 3). Coba kita amati asal-usul gadis itu! Sebelumnya, ia adalah seorang anak perempuan Israel. Pada waktu orang Aram menyerang negerinya, ia dibawa sebagai salah seorang tawanan. Bisa jadi gadis itu masih menyimpan dendam karena nasibnya kini berubah menjadi pelayan. Menariknya, ia tidak menyembunyikan harapan kesembuhan dari tuannya. Pada akhirnya, Naaman disembuhkan dari kustanya (ay. 14). Tidak tercatat apakah gadis itu mendapatkan penghargaan dari tuannya. Sadar atau tidak, kesembuhan Naaman bersumber dari seorang gadis pelayan yang tidak membungkam mulutnya dari suatu kabar baik. Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga mempunyai kabar baik untuk diberitakan pada dunia. Apakah itu? Tentu saja kabar keselamatan melalui kematian Yesus di kayu salib. Pengorbanan-Nya membawa pengharapan bagi setiap hati yang gundah dan jiwa yang merana oleh dosa. Saat ini, bersediakah kita mewartakan kabar baik ini kepada dunia? --LIN/www.renunganharian.net TUHAN MEMANGGIL KITA BUKAN SEBAGAI PRIBADI YANG TERUS-MENERUS BUNGKAM, MELAINKAN BERANI MEWARTAKAN KABAR KESELAMATAN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |