Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/09/25 |
|
Sabtu, 25 September 1999 Bacaan : Ulangan 8:1-10 Setahun : Yehezkiel 46-48 Nas : Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN (Ulangan 8:3)
|
|
Douglas Burton-Christie memutuskan untuk berjalan kaki beberapa kilometer sebelum mencapai tempat retretnya di sebuah biara orang Mesir. Ia turun dari bus di sebuah desa kecil dan dengan penuh keyakinan mulai berjalan melintasi gurun pasir. Beberapa jam kemudian, ia menyadari bahwa ia tersesat. Karena itu, ketika akhirnya ia berhasil sampai ke biara, ia tidak bersikap terlalu yakin dan bangga akan diri sendiri, melainkan bersikap rendah hati dan penuh syukur karena masih hidup. Ia berkata, "Berangsur-angsur saya mendapati sebuah pelajaran penting dari peristiwa di padang gurun itu: Dengan melintasi padang gurun saya tidak lagi menganggap bahwa kekuatan saya sendiri mampu mengatasi segalanya." Seringkali kita berpikir bahwa kita bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita. Namun tatkala Allah memberi kita "pengalaman di padang gurun," kita akan belajar bahwa hanya Dialah pengharapan kita. Setelah 40 tahun mengembara di padang gurun sebelum memasuki Tanah Perjanjian, Musa mengajak bangsa Israel mengingat kembali tahun-tahun pengembaraan yang memberi suatu pelajaran bagi mereka "Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna...untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN" (Ulangan 8:3). Bila Anda sedang berada di suatu padang gurun rohani saat ini, tabahlah. Allah berkuasa. Dia mengajar Anda untuk bergantung kepada-Nya -- DCM
DI PADANG GURUN PENCOBAAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |