MENGIKUTI SANG PEMIMPIN

Pada suatu hari Minggu istri saya dan saya berangkat ke gereja dengan mengendarai mobil. Saat lampu merah lalu lintas menyala, kami pun berhenti. Hanya ada satu mobil di depan kami. Sambil menunggu, pikiran saya mulai mengembara ke mana-mana. Ketika mobil di depan mulai bergerak, pikiran saya masih melayang jauh namun saya ikut menjalankan mobil dengan pikiran kosong, bahkan tanpa melirik lampu lalu lintas sedikit pun. Setelah melewati perempatan barulah saya sadar bahwa saya telah mengikuti mobil di depan tadi secara buta. Andaikan pengemudi mobil itu sudah bergerak sebelum lampu berubah hijau, tindakan saya mengikuti mobil tadi bisa menyebabkan kecelakaan serius.

Saat merenungkan kecerobohan saya, saya teringat akan orang-orang yang secara buta mengikuti pemimpin agama mereka. Banyak yang tertarik pada pengkhotbah yang memiliki kepribadian dinamis, kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan kewibawaan. Mereka menerima dan melakukan apa pun yang dikatakan oleh para pendeta ini tanpa pernah berpikir. Hal ini sangat bertolak belakang dengan orang-orang Kristen di Berea yang "menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian" (Kisah Para Rasul 17:11).

Mengikuti para pemimpin secara buta bisa membahayakan. Oleh karena itu, kita harus mengecek kebenaran segala sesuatu dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Dengan demikian kita akan mengetahui apakah pemimpin itu mengikuti jalan kebenaran atau tidak -- RWD

SANGAT BAIK BAGI KITA UNTUK MENGIKUTI SEORANG GURU
YANG JUGA MENGIKUTI GURU DI ATAS SEGALA GURU