Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/09/23 |
|
Sabtu, 23 September 2000 Bacaan : Yunus 1:1-11 Setahun : Kidung Agung 1-3, Galatia 2 Nas : Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)
|
|
Yunus tidak mau ke Niniwe. Karena itu, bukannya menuruti perintah Allah untuk pergi ke sana dan menyerukan pertobatan kepada penduduk Niniwe (Yunus 1:2), ia malah ke dermaga. Di sana ada kapal yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar ongkos perjalanan dan berangkat. Teman sekelas saya di seminari adalah orang yang pandai, dan ia guru yang berbakat. Setelah menyelesaikan pendidikan di seminari, beberapa peluang bagus terbuka untuknya. Namun ia tidak yakin apakah ingin menghabiskan waktu dalam hidupnya untuk "hal-hal yang membosankan" sebagai pendeta, bahkan bila Allah yang menginginkannya. Ia mencari sesuatu yang lebih menarik. Pada saat itu ia ditawari sebuah posisi di perusahaan yang bergerak di bidang investasi. Di sana ia menjadi seorang investor yang berhasil. Saat saya minum kopi bersamanya beberapa saat yang lalu, ia mengungkapkan penyesalannya karena tidak mengikuti pimpinan Allah menjadi pendeta. "Saya masih berpikir tentang memimpin jemaat suatu hari kelak," katanya sambil menghela napas. Saya membayangkan, ketika ia lari dari Allah, kapal yang memberi kesempatan baginya untuk mengeruk uang banyak sedang menanti di dermaga. Ia "tenggelam" di dalamnya dan kemudian berkata, "Semua ini menyia-nyiakan hidupku." Jika Anda percaya bahwa Allah memanggil Anda untuk tugas tertentu, segera jawablah ya dan pergilah ke tugas itu secepat mungkin. Jangan lari dari Allah dan naik ke "kapal" yang akan pergi ke arah yang salah -- DCE ANDA TAK AKAN SALAH TUJUAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |