Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/09/21 |
|
Jumat, 21 September 2007 Bacaan : Lukas 23:32-38 Setahun : Pengkhotbah 7-9; 2Korintus 13 Nas : Yesus berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34)
|
|
Seorang anak lelaki berusia dua belas tahun melakukan kunjungan ke museum bersama rombongan sekolahnya. Di sana ia menempelkan permen karet yang telah dikunyahnya pada sebuah lukisan bernilai 1,5 juta dolar [kira-kira 13,5 miliar rupiah]. Permen karet itu meninggalkan noda sebesar koin 500 rupiah di lukisan abstrak Helen Frankenthaler yang berjudul The Bay. Pihak berwenang di Detroit Institute of Arts tidak yakin apakah mereka dapat menghilangkan noda itu. Anak lelaki tersebut kemudian diskors oleh sekolah. "Saya rasa anak itu belum tentu mengerti akibat dari perbuatannya," ujar seorang penanggung jawab sekolah. Dalam Lukas 23, Yesus memanjatkan sebuah doa yang luar biasa bagi orang-orang yang tidak mengerti akibat dari perbuatan mereka. Dia memohon kepada Bapa-Nya supaya mengampuni mereka yang akan membunuh-Nya (ayat 34). Mereka menghina Anak Allah, yaitu dengan mencambuk-Nya, meludahi-Nya, mengolok-olok-Nya, dan memasang mahkota duri di atas kepala-Nya. Mereka menusukkan paku ke tangan dan kaki-Nya serta menikam lambung-Nya. Meskipun mereka tidak memahami seluruh tindakan mereka, namun melalui kematian Anak-Nya, Allah memberikan pengampunan kepada semua orang yang bertobat dan percaya -- bahkan terhadap para pembunuh Yesus. Karena dosa-dosa kita, maka kita semua juga turut berperan dalam pembunuhan Yesus. Namun, kabar baiknya adalah bahwa Allah itu sungguh murah hati. Dia akan mengampuni dan menyingkirkan noda dosa, serta memberikan kepada kita kesempatan kedua melalui Anak-Nya -- MLW TAK ADA YANG TAK PANTAS DIAMPUNI ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |