Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/09/20 |
|
Rabu, 20 September 2000 Bacaan : Matius 7:7-11 Setahun : Pengkhotbah 4-6, 2Korintus 12 Nas : Kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya (2Tesalonika 1:11)
|
|
Sesaat sebelum Margaret Koster meninggal, saya menulis sebuah artikel tentang dirinya, yang menceritakan tentang ketekunannya dalam berdoa. Tanpa memandang usianya, ia telah memberi teladan tentang kesetiaan dalam berdoa -- melewatkan waktu selama berjam-jam setiap hari untuk berbicara dengan Tuhan yang dikasihinya. Kini ia tengah menuai upah atas kesetiaannya itu. Namun ada kisah lain tentang Margaret yang perlu diceritakan, yakni tentang betapa seriusnya ia menjalani kehidupan doanya. Ketika masih muda, Margaret berdoa setiap hari untuk utusan-utusan Injil yang ia kenal. Ia juga menyimpan catatan daftar doanya -- lengkap beserta jawabannya. Suatu kali ketika salah seorang dari utusan Injil yang didoakannya pulang dari pelayanan di luar negeri, Margaret menghampirinya sambil menunjukkan daftarnya dan berkata, "Saya sudah mencatat setiap doa permohonan yang Anda buat sebagai utusan Injil. Dan saya juga sudah mencatat setiap jawaban yang saya tahu. Namun ada pula beberapa doa yang belum saya ketahui jawabannya. Duduklah bersama saya dan ceritakanlah bagaimana Allah menjawab doa-doa tersebut sehingga saya dapat menuliskannya." Kini berdoalah secara serius! Kita belajar dari Margaret bukan hanya tentang pentingnya doa, tetapi juga tentang realitas akan jawaban-jawaban Allah. Ingatlah, "Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya" (1Yohanes 5:14) -- JDB JIKA KITA MENERIMA ALLAH SECARA SERIUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |