Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/09/19 |
|
Rabu, 19 September 2007 Bacaan : Markus 11:20-26 Setahun : Pengkhotbah 1-3; 2Korintus 11:16-33 Nas : Yesus menjawab mereka, "Percayalah kepada Allah!" (Markus 11:22)
|
|
Sebagian perkataan Yesus yang diucapkan kepada para murid-Nya tentang beriman kepada Allah membuat saya menjadi bertanya-tanya dalam hati, apakah saya pernah berlatih mempraktikkan tingkat kepercayaan dan keyakinan semacam itu di dalam doa. Sepertinya saya belum pernah memerintahkan sebuah gunung untuk berpindah ke samudra dan menyaksikan hal itu benar-benar terjadi. Hudson Taylor, seorang misionaris perintis ke Tiongkok, mengatakan bahwa perkataan Yesus dalam Markus 11:22, "Percayalah kepada Allah!" dapat diterjemahkan menjadi, "Bersandarlah pada kesetiaan Allah." D. Martyn Lloyd-Jones, seorang mantan pendeta Westminster Chapel di London, menghargai pemahaman Taylor dan berkata, "Iman berarti bersandar pada kesetiaan Allah dan selama Anda melakukannya, Anda tidak akan salah. Iman tidak memandang berbagai kesulitan yang ada .... Iman tidak memandang dirinya atau orang yang tengah mempraktikkannya. Iman memandang pada Allah .... Iman hanya berkepentingan dengan Allah, berbicara tentang Dia, bersorak-sorai bagi-Nya, dan memuji kebaikan-Nya. Pada akhirnya, kekuatan iman seseorang senantiasa diukur dari tingkat pengenalannya tentang Allah .... Ia mengenal Allah dengan sedemikian baiknya, sehingga ia dapat bersandar pada pengenalannya tersebut. Doa orang semacam itulah yang akan dijawab." "Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan" (Mazmur 119: 89,90) -- DCM HIDUP INI TIDAK SELALU ADIL TETAPI ALLAH SELALU SETIA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |